Ibundanya, Hj. Rabiah Adawiyah, juga pernah berpesan khusus kepadanya. Yakni, untuk mengambil hati ja’maah, jangan segan-segan menyisipkan dalam ceramahnya dengan lagu yang bernuansakan dakwah. Namun tetap porsinya harus berimbang. Karena, bagaimanapun, peran Ummi sebagai penceramah, bukan penyanyi.
Keluarga Ummi adalah keluarga yang agamais. Putri sulung K.H. Yazid Bustomi yang lahir di Malang bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1966, ini mendapatkan pendidikan agama yang matang dari keluarga. Sesekali ia kerap diminta untuk mengamalkan ilmu yang dipelajarinnya. Sejak itulah ia mulai terbiasa berceramah. Hatinya semakin mantap, dan isi ceramahnya juga kian padat dengan ilmu agama yang bernapaskan Ahulussah wal Jama’ah, namun tetap segar dan asyik didengar.
Maka, sejak pertama kali ia memberikan ceramah, ketika itu ia masih muda dan belum menikah, Ummi mencoba menerapkan pesan ibundannya. Kebetulan Ummi senang bernyanyi, sehingga ia bisa menyesuaikan lagu dan irama apa yang tepat untuk dimasukkan dalam dakwahnya.
BAGI
ANDA YANG INGIN BELAJAR AGAMA ISLAM MELALUI BELIAU KAMI MENYEDIAKAN
DALAM BENTUK VCD/ FLASHDISK/ MEMORI DENGAN FORMAT VIDEO DAN MP3
UNTUK INFO LEBIH LANJUT
HUBUNGI (085222968230)
0 komentar:
Posting Komentar